Sabtu, 23 Mei 2009

sejarah Menwa YON-H UMSU

BATALYON H UMSU d/h DETASEMEN IV UMSU

Keberadaan Resimen Mahasiswa di Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara dimulai pada tahun 1989. Berawal dengan dikirimkannya 43 mahasiswa UMSU untuk mengikuti Diksar Menwa Mahatara SU “Garuda Sakti VI”. Pendidikan dimulai tanggal 15 November 1989 – 25 November 1989 bertempat di Batalyon Zeni Tempur 1 (Yon Zipur 1) Medan.

Pada tahun 1990, status Satuan Menwa di UMSU ditetapkan menjadi Detasemen, dengan nama Detasemen IV UMSU, dengan berdasar kepada Surat Keputusan Komandan Menwa Mahatara SU Nomor: Skep/053/IX/1990 tanggal 24 September 1990 tentang Pembentukan Detasemen IV Menwa Mahatara Daerah Sumatera Utara pada Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.

Kemudian pada tahun 1993, Detasemen IV UMSU ditingkatkan lagi statusnya menjadi Batalyon, dengan nama Batalyon H UMSU, dengan berdasar kepada Surat Keputusan Komandan Menwa Mahatara SU.

Adapun yang menjadi Komandan pertama pada saat berbentuk Detasemen adalah Suhendro Gunawan (NBP. 89690205165), yang diangkat dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Komandan Menwa Mahatara SU Nomor: Skep/057/X/1990 tanggal 10 Oktober 1990 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Komandan Detasemen IV UMSU dan Detasemen V ITM.

Hari Ulang Tahun Menwa UMSU 24 September 1990.

Minggu, 17 Mei 2009

pendaftaran casis 09


PENGUMUMAN

Sehubungan dengan keluarnya SK- NO : 001/ Skomen/ IV/2009 tentang Perekrutan/ Penerimaan Calon Anggota Resimen Mahasiswa yang baru, maka dengan ini kami dari Komando Resimen Mahasiswa Batalyon-H Universitas Sumatera Utara, Membuka Peluang Kepada Mahasiswa/I yang ingin bergabung di UKM Resimen Mahasiswa Batalyon-H UMSU.

Dengan Persyaratan Sebagai Berikut :

· Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Semester II s/d VI.

· Pas Photo 3x4 2 lembar.

· Photocopy KRS/KHS dan Kartu Tanda Mahasiswa.

· Tinggi Badan Minimal :

Putra : 160 cm.

Putri : 155 cm.

· Surat Berbadan Sehat Dari Dinas Kesehatan/klinik umsu

· Dapat menaati Peraturan dan Kode Etik Resimen Mahasiswa.

· Pendaftaran akan dilaksanakan pada :

Hari : Senin s/d Sabtu.

Tanggal : 18 s/d 30 Mei 2009.

Tempat Pendaftaran : - Markas Komando Resimen Mahasiswa Batalyon-H UMSU

- Pos Gerbang II UMSU.

Alamat : Jl. Kapten Mucktar Basri No. 3 Medan. 20238.

Demikian Pengumuman ini disampaikan Atas perhatian dan partisipasinya kami dari Resimen Mahasiswa mengucapkan terimakasih.

KOMANDAN SATUAN

RESIMEN MAHASISWA BATAYON-H

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA



NENI TRISNA DEWI

NBP : 06860208725

CP :

  1. Nenni Trisna Dewi : 081361401755.
  2. Daka Rudi Setiawan Lubis : 081265796222.
  3. Zuraidah : 081397005607.
  4. Miranti Handayani : 085297586812.
  5. Farid Al Rasyid : 085261366206.

Pengetahuan Umum Resimen Mahasiswa

Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk mempertahankan negeri. Ia lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta) , beranggotakan para mahasiswa yang merasa terpanggil untuk membela negeri.

SEJARAH RESIMEN MAHASISWA INDONESIA

Sejarah panjang MENWA dimulai dari 58 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1942 (pada zaman pendudukan Jepang). Cikal bakalnya bernama GAKUKOTAI, yang bersama-sama PETA, SEINENDAN, FUJINKAI dan HIZBULLAH memulai titik balik sejarah bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajah. Pada masa perang kemerdekaan (1945-1952) bernama Tentara Pelajar (TP). Pada tahun 1959 diadakan Wajib Latih (semacam wajib militer di Amerika Serikat) yang khusus diadakan untuk mahasiswa. Wajib Latih ini dibubarkan pada tahun 1960. Dan pada tahun 1963 atas inisiatif mahasiswa dan persetujuan pemerintah (diatur oleh Wanpahankam No. M/A/20/1963) waktu itu dibentuklah salah satu wadah yang dinamakan Resimen Mahasiswa (MENWA) hingga saat ini. Ditinjau dari waktu lahirnya dari tahun 1963 sampai sekarang berarti MENWA telah berusia 44 tahun.

Kehidupan MENWA selama 44 tahun ini dipenuhi dengan berbagai macam gejolak dan perubahan. Tahun 1965, MENWA sendiri berani mengambil resiko bermain konflik di kampus dengan berafiliasi pada basis-basis mahasiswa (baik intern maupun ekstern kampus) menghancurkan basis-basis PKI yang beraliansi dengan kelompok-kelompoknya di kampus. Masa inilah yang menjadi titik awal konflik berkepanjangan MENWA dengan berbagai pihak dalam beberapa tempat hingga saat ini.

Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Menwa sebagai bagian dari reposisi, reorganisasi, dan refungsi organisasi MENWA terus dilakukan sebagai bagian dari reaktualisasi untuk memenuhi dan menyikapi fenomena bangsa dan negara ini, apalagi sekarang dengan berkembangnya tuntutan demokratisasi dan civil society. Perubahan konstitusi / AD-ART MENWA (yang diatur dalam SKB 3 menteri) dimulai dari tahun 1978 dan terakhir sekarang tahun 2000.

Dalam UU RI No. 21 Th. 1982 tentang ketentuan pokok Hankamneg, MENWA dimasukkan dalam kategori Rakyat Terlatih yang dalam pasal 10 point a dinyatakan sebagai kekuatan dasar dari sistem Hankamneg di negeri ini. MENWA sendiri bukanlah suatu organisasi yang ‘langka’ sebab di negara-negara lain pun ada atau sejenis. Di Amerika Serikat disebut dengan ROTC (Reserve Officer Training Corps), di Bangladesh diistilahkan BNCC (Bangladesh National Cader Corps), di Malaysia dikenal dengan nama PALEPAS (Pasukan Latih Pegawai Perwira Simpanan). Pada tahun 1995 MENWA sudah melakukan refungsiliasi dan rekonsiliasi dengan mengemban 2 misi, yaitu

MISI KEJUANGAN

Menghasilkan Cendekiawan Merah Putih (Kader Bangsa) dengan landasan kejuangannya Pancasila (Ideologi), Sumpah Pemuda (Rasa Kebangsaan), Panca Dharma Satya Menwa (Kode Etik MENWA), Tri Dharma Perguruan Tinggi (dengan semangat Visi dan Misi Universitas masing-masing), Jiwa dan semangat 45 (Heroisme Bela Negara – Sejarah MENWA).

MISI HANKAMNEG

Menghasilkan Cadangan TNI, yaitu: (a) Korps Pendidikan Perwira Cadangan; (b) Kekuatan Cadangan Nasional. Dengan landasan konstitusionalnya adalah: UUD 1945 Pasal 30, UU No. 20 tahun 1982. Dengan demikian berarti bahwa MENWA merupakan wadah penyalur potensi mahasiswa untuk kekuatan cadangan nasional dalam pembelaan negara. Selain itu Menwa merupakan wadah yang tepat untuk melatih diri dalam kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, kecakapan, ketangkasan, dan keberanian dengan motto

WIDYA CASTRENA DHARMA SIDHA

(Menyempurnakan Kewajiban Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan)

dan

PRAJNA VIRA DHARMA CEVANA

(Memenuhi Kewajiban Sebagai Pejuang dan Pemikir).

PENDIDIKAN MENWA

Adapun Pendidikan Wajib yang ditempuh oleh anggota Resimen Mahasiswa dalam bentuk teori dan aplikasi lapangan meliputi:

  • Navigasi,
  • Mountaineering
  • PBB,
  • Kesehatan Lapangan,
  • Komunikasi,
  • Jungle Survival,
  • Ilmu Medan, Peta dan Kompas,
  • Wawasan Kebangsaan,
  • Pendidikan Pendahuluan Bela Negara,
  • Pengetahuan Senjata Ringan,
  • Olah keprajuritan,
  • Kepemimpinan Tingkat Dasar dan Lanjutan,
  • Bela Diri,
  • ORAMIL,
  • SCUBA Diving &Terjun Parasut.
  • dan lain-lain.

TUJUAN RESIMEN MAHASISWA ADALAH :

1. Sebagai wadah penyaluran potensi mahasiswa dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pembelaan Negara.

2. Mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki sikap disiplin , wawasan kebangsaan, kemampuan mental dan fisik agar mampu melaksanakan tugasnya serta menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan pendidikan nasional.

3. Sebagai wadah penyaluran potensi mahasiswa dalam bela negara dan usaha pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

VISI DAN MISI RESIMEN MAHASISWA

VISI

Menyiapkan Mahasiswa sebagai generasi intelektual bangsa dan Warga Negara yang dibekali kemampuan dan pengetahuan dalam olah keprajuritan untuk pembelaan Negara serta berbagai keterampilan lain yang dimanfaatkan untuk masyarakat luas Menuju pengembangan bakat dan kepribadian individual secara penuh dan utuh

MISI

· Memberdayakan manusia muda (MENWA) menuju transformasi manusia dewasa yang kompeten, yang memiliki hati nurani dan yang mempunyai kepekaan untuk berani melibatkan diri pada hidup dan perjuangannya.

· Menguatkan identitas kebangsaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

· Membentuk Mahasiswa yang memiliki mental dan fisik yang tangguh, berdisiplin tinggi sebagai kader bangsa

· Melatih olah keperajuritan dalam rangka mempersiapkan potensi dalam bidang pertahanan Negara.

· Menumbuhkan sifat teladan bagi seluruh individu dimanapun berada dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan yang aman dan kondusif

· Membentuk dan mengasah kesigapan dan kewaspadaan terhadap perubahan yang dapat merugikan individu lain dalam skala luas.

KODE ETIK RESIMEN MAHASISWA

Panca Dharma Satya
Resimen Mahasiswa Indonesia


1. Kami adalah mahasiswa warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

2. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak kenal menyerah.

3. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

4. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.

5. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi mau pun golongan.

BARET UNGU

Warna ini mempunyai arti :

  • Mulia
  • Berpengetahuan
  • Terpelajar

Makna tersebut dihadirkan dalam bentuk baret, yang menunjukkan bahwa segenap wira dan purnawira mustilah menjunjung sifat-sifat tersebut. Warna ini dikenal dalam masa silam peradaban, ketika imperium Roma menguasai sebagian besar daratan di Bumi. Warna ungu digunakan oleh para bangsawan, kaum akademis dan filosofis serta kaum terpelajar lain.

LAMBANG RESIMEN MAHASISWA

Makna 9 unsur lambang :

Perisai Segilima
Menggambarkan keteguhan sikap setiap wira, yang melangkah dengan berpedoman pada Pancasila.

Padi dan Kapas
Menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Resimen Mahasiswa dijiwai oleh -khususnya- sila ke-5.

Bintang , Sayap Burung , Jangkar dan Lambang Polri
Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri

Pena dan Senjata
Di dalam pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.

Buku Tulis
Tugas pokok setiap wira adalah menuntut ilmu, di samping melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.